IDENTIFIKASI PENGARUH KOSMOLOGI PADA LANSKAP KRATON KASEPUHAN DI KOTA CIREBON

Penulis: Dr. Dini Rosmalia

Selama berabad-abad, kosmologi sebagai salah satu pengetahuan yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia saat membentuk lanskap binaannya, dimana alam semesta sebagai orientasi dan Tuhan YME sebagai pusat dari orientasinya. Secara umum pengetahuan kosmologi yang digunakan oleh masyarakat Indonesia lebih bersumber pada filosofi agama yaitu Hindu dan Budha, yang merupakan agama tertua di Indonesia. Hal ini juga yang berlaku di masyarakat Cirebon. Walau Cirebon pernah menjadi pusat penyebaran dan pengembangan ajaran agama Islam pada Abad ke-XV –XVIII, konsep kosmologi Hindu-Budha masih sangat dipercaya masyarakatnya saat mereka membentuk lanskap tempat tinggalnya. Salah satu contoh pola lanskap tersebut dapat dilihat pada Kraton Kasepuhan di Kota Cirebon. Adapun konsep kosmologi pada Kraton Kasepuhan dapat dilihat pola tata letak dan orientasi bangunan, serta penggunaan jenis dan tata letak elemen lanskapnya. Untuk itu makalah ini bertujuan mengidentifikasi bagaimana pengaruh kosmologi Hindu-Budha dan Islam dalam mem-bentuk pola lanskap dan orientasi kraton. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu deskripsi analisis berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi literatur. Dalam diskusi pembahasan terungkap bahwa walau Kraton Kasepuhan berawal dari kerajaan Cerbon, yang merupakan kerajaan Islam, pembentukan lanskapnya lebih dipengaruhi oleh kosmologi Hindu-Budha dibandingkan kosmologi Islam. Penerapan kosmologi ini tidak hanya pada penentuan posisi dan orientasi kraton saja, tetapi juga pada bentuk-bentuk elemen lanskapnya.

Identifikasi Pengaruh Kosmologi pada Lanskap Kraton Kasepuhan di Kota Cirebon

 

Share