Portofolio

Kegiatan

Field Trip Mahasiswa Pasca Mata Kuliah Arsitektur Pusaka

KALBU merupakan Komunitas yang terdiri atas pemerhati lanskap budaya, pusaka ragawi tak ragawi, arsitektur tradisional, arsitektur pusaka, arkeologi dan berbagai jenis disiplin ilmu lainnya. Kali ini KALBU mendapat kehormatan untuk membimbing field trip mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Indonesia untuk mata kuliah Arsitektur Pusaka yang dibimbing oleh Prof. Kemas Ridwan Kurniawan. Acara Field trip diawali dengan sharing ilmu terkait lanskap budaya oleh Ibu Yuni Prihayati. dilanjutkan dengan pemaparan tentang sejarah Kebun Raya Bogor yang disampaikan ibu Dr. Nurhayati. Lalu ada pembicara tamu dari Komunitas Kampung Bogor yang aktif mendokumentasikan file-file lama tentang sejarah Kota Bogor. Acara sharing ini ditutup dengan paparan dari ibu Ir. Dani Soedjalmo tentang pendekatan HUL pada pelestarian lanskap budaya. setelah makan siang, acara field trip mengelilingi Kebun Raya Bogor dan beberapa spot bersejarah lainnya di sekitar Kebun Raya seperti kawasan Surya Kencana yang memiliki klenteng bersejarah dan juga spotspot kuliner yang sudah berdiri sejak puluhan tahun silam.

Historic Urban Landscape Workshop

This workshop is held by PAN-SUMATRA NETWORK FOR HERITAGE CONSERVATION (PANSUMNET), in cooperation with KALBU, PT Timah, Indonesia Diaspora The Netherlands Task Forve lIveable Cities, RCE, UI, MHC, JKPI, Pemda Bangka Barat. Pasumnet is a Heritage movement in Sumatra started since 1998 with the establishment of Sumatra Heritage Trust in Medan, North Sumatra and Pan-Sumatra Network for Heritage Conservation or Pansumnet. There are 14 organizations joining Pansumnet as institutional partners, they are from Aceh, Medan, Nias, Padang, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Riau, Palembang andLampung. Pansumnet is the only regional network that exists in Indonesia and becomes an example for other regions. Pansumnet organizes regional gatherings and trainings to maintain contacts and cooperation which i s normally also attended by heritage organizations from other areas in Indonesia and from neighborhood countries in Southeast Asia like Malaysia and Singapore. The Pansumnet 2018 Gathering in Muntok, West Bangka Regency. It is an honour for muntok to be a host for this regular meeting. It is expected that this workshop could countribute significantly to the long term vision to save industrial heritage in Indonesia, including Muntok, as a former tin mining city, which has shown its passion and determination to preserve its history for…

Seri Diskusi Lanskap Budaya

Alhamdulillah Komunitas Lanskap Budaya (KALBU) bekerjasama dengan 3 institusi PT yaitu UI, IPB dan UP (Univ. Pancasila) telah sukses mengadakan seri 1 ttg Mengenal Lanskap Budaya Nusantara dalam rangkaian Seri Diskusi Lanskap Budaya yg akan diadakan di sepanjang tahun ini.  Alhamdulillah seri 1 ini berjalan lancar dan dihadiri sekitar 120 mahasiswa dan juga dosen. Pak Yunus Arbi sebagai senior yg menjadi anggota ICOMOS Indonesia, menjabarkan bagaimana pengalaman beliau saat mengajukan salah satu kawasan yg memiliki konsep Subak di Bali ke UNESCO,  namun terkendala, salah satunya adalah krn tidak menggambarkan karakteristik lanskap  budaya yg dimiliki lokasi tsb yg sangat bercirikan keunikan Bali. Padahal secara potensi, kondisi di lokasi Subak tsb mencerminkan lanskap budaya yg sangat menonjol dan mengandung value yang tinggi dan signifikan. Definisi dan pengetahuan lrbih lanjut ttg lanskap budaya harus terus dikumandangkan. Prof. Kemas menggambarkan contoh lanskap budaya maritim di daerah Bangka Barat (Muntok, kota kelahiranku), dan paparan ini sangat mencerahkan audiens ttg contoh konkrit lanskap budaya yg dapat mrk pahami. Dr. Nurhayati menanggapi bagaimana paparan pak Yunus dan Prof. Kemas ini telah menambah khasanah lanskap budaya di nusantara yg harus terus kita pahami, kita gali dan kita pertahankan. Penelitian- penelitian ttg lanskap budaya sudah banyak dilakukan di Departemrn…

Pendaftaran anggota

https://forms.gle/DWaaDqobnwNPWMRQ7

Bumi : Titipan Generasi Penerus

Bertepatan dengan Hari Bumi, 22 April, dan Hari Warisan Dunia, 18 April, banyak komunitas, penggerak dan aktivis yang tak ingin kehilangan momen untuk menyuarakan misi mereka lewat berbagai karya, seminar, aksi nyata, diskusi dan beragam program lainnya. Di antara komunitas yang peduli itu adalah KALBU (Komunitas Lanskap Budaya) dan JALIN (Jakarta Landscape Institute). KALBU adalah komunitas lanskap budaya yang peduli akan keberlanjutan keanekaragaman lanskap budaya Indonesia, yang memiliki nilai-nilai sejarah dan budaya yang di dalamnya terdapat interaksi yang kuat antara manusia sebagai pelaku budaya dan bumi atau lingkungan sebagai tempat hidup atau habitatnya. Sementara JALIN adalah kumpulan para ahli arsitek lanskap yang peduli akan kualitas lingkungan perkotaan baik dari segi estetika maupun fungsi ekologinya sebagai tempat atau habitat manusia dan mahluk hidup lainnya. Berangkat dari kepedulian akan bumi sebagai warisan dan kualitasnya sebagai habitat yang liveable dan sustainable , kedua komunitas ini mengadakan acara diskusi bersama di sebuah tempat yang asri, yang mencerminkan lingkungan yang tertata apik dan mengandung nilai penting (significant value) karena dikenal sebagai habitat untuk plasma nutfah terbanyak di seluruh dunia untuk sebuah kawasan buatan manusia (man-made environment), yaitu Taman Buah Mekarsari.  Kehadiran Taman Buah ini tidak hanya menjadi oase di tengah hiruk pikuk perkembangan permukiman dan…